Busi : Pengertian, Fungsi, Harga dan Cara Kerja Busi

Busi – Busi sudah menjadi salah satu komponen kelistrikan sangat penting kendaraan. baik roda dua atau roda empat. Keberadaan busi sering dilupakan dan baru disadari ketika terjadi masalah.
Salah satu sistem utama untuk membuat mesin beroprasi adalah adanya sistem pengapian.

Hal yang menjadi Tujuan utama sistem pengapian ialah untuk membakar campuran bahan bakar dan udara yang sudah di kompresikan didalam ruang bahar oleh tekanan piston di dalam silinder. Maka, sistem utama dari proses pengapian sendiri adalah akan adanya komponen utama, salah-satunya busi.

pengertian-fungsi-busi

Untuk harga busi saya mengambil contoh dari merek NGK dengan beberapa kategori yaitu :

NGK Standar dengan harga sekitar Rp. 10.000an
NGK Platinum dengan harga sekitar Rp. 40.000an
NGK Iridium dengan harga sekitar Rp. 100.000an

Pengertian Busi

Busi yang berasal dari bahasa Belanda yaitu bougie yang artinya suatu suku cadang yang dipasangkan pada mesin pembakaran dalam dengan ujung elektroda pada ruang bakar.
busi yang dirancang untuk membakar bensin yang telah dikompres oleh piston.

Percikan busi berupa percikan elektrik. Pada bagian tengah busi terdapat elektroda yang dihubungkan dengan kabel ke coil pengapian (ignition coil) di luar busi, dan dengan ground dibawah busi, membentuk suatu celah percikan di dalam silinder. Hak paten untuk busi di berikan pada NIKOLA TESLA, RICHARD SIMMS, ROBERT BOSCH dan KARL BENZ yang diklaim merupakan perancang busi.

Baca Juga :  Busi Brisk : Tipe dan Keunggulannya Untuk Motor Yang Harus Diketahui

Penyebab Busi Tidak Bisa Berfungsi

Secara teknis

  • Over heat, sehingga elektroda di dalam keramiknya patah
  • Antara kutub positif dan negative terhubung singkat/ mempunyai nilai tahanan, terkadang tidak bisa dibaca dengan ohm meter kecuali menggunakan megger
  • Campuran bahan bakar yang terlalu kaya, sehingga menyebabkan penumpukan karbon/ gas buang yang tidak sempurna
  • Karena elektroda aus, sehingga gap elektroda terlalu jauh
  • Cdi lemah sehingga tak dapat menyuplai pengapian secara stabil
  • Isolator keramik pada busi retak atau pecah, sehingga menyebabkan kebocoran arus
  • Tegangan output koil yang terlalu tinggi, sehingga loncatan elekron terlalu besar
  • Salah spesifikasi, misal untuk harian memakai tipe dingin, padahal idealnya memakai busi type panas, sehingga suhu kerjanya tidak sesuai
  • Knocking, sebab busi mendapat tekanan ledakan sebelum kompresi puncak dan waktu percikan api keluar.

Secara non teknis

  • Bisa karena kena air sewaktu hujan atau dicuci
  • Busi sudah lama/waktunya penggantian busi sesuai standard
  • Cop busi yang rusak sehingga tidak ada konektifitas aliran pengapian sampai ke busi

Komponen Busi

Busi mempunyai 2 jenis elektroda, yakni elektroda tengah dan negatif. Setelah koil memberi arus listrik tegangan tinggi, arus tersebut mengalir menuju distributor dan menuju busi melalui kabel tegangan tinggi. Arus listrik inilah yang memercik dari elektroda tengah ke elektroda negatif (massa), sehingga menimbulkan bunga api yang dibutuhkan untuk membakar campuran udara dan bahan bakar. Selain elektroda, busi juga memiliki komponen lain yang masing-masing memiliki fungsi.

pengertian-fungsi-busi

Terminal

Komponen yang terbuat dari baja ini terhubung dengan kabel tegangan tinggi yang mengalirkan arus listrik dari koil. Komponen ini menggunakan nut agar mayoritas kabel tegangan tinggi.

Insulator

Hampir setengah busi yang beredar di pasar ini menggunakan material keramik untuk komponen ini. Berfungsi untuk mengisolasi batang terminal dan elektroda tengah dari cangkang busi. Sehingga arus listrik tegangan tinggi tidak keluar dari ruang elektroda tengah. Fungsi lainnya memindahkan panas ke kepala silinder.

Baca Juga :  Cara Memperbesar Pengapian Motor

Ribs/Corrugations

Bentuknya bergelombang, fungsinya untuk mencegah arus listrik merambat keluar ke komponen mesin yang dapat bertindak sebagai massa (negatif).

Ring

Fungsinya untuk merapatkan insulator dan cangkang serta menjaga kerapatannya.

Cangkang/Bodi

Komponen ini fungsinya untuk menopang insulator dan agar busi bisa dipasang di kepala silinder berkat adanya ulir. Bagian ini juga berfungsi sebagai penghantar panas.

Gasket

Penutup untuk mencegah kompresi di ruang bakar tidak mengalir keluar.

Inti elektroda

Fungsinya sebagai core atau inti dari penyaluran energi listrik dan terhubung ke terminal. Beberapa material digunakan sebagai elektroda. Tapi yang paling umum digunakan adalah tembaga.

Elektroda ground

Komponen busi iini ada pada bagian ujung busi yang terhubung langsung dengan ground kendaraan. Dengan adanya komponen ini, maka arus listrik bisa berpindah dari inti elektroda. Ia pun harus memiliki daya hantar panas yang baik dan tahan terhadap temperatur tinggi.

Cara Kerja Busi

Ketika Ignition Coil menghasilkan tegangan listrik, maka pada elektroda busi yang berada di tengah dan disamping badan busi akan timbul beda tegangan Saat ini, arus listrik belum mengalir, lantaran campuran bensin dan udara bertekanan yang ada di celah busi bersifat menyerupai isolator Disaat perbedaan tegangan diantara kedua elektroda busı semakin besar, strukfur gas diantara kedua elektroda tersebut berubah.

Ketika perbedaan tegangan sudah melebih kekuatan dielektrik gas, gas ikut ber-ionisasi sehingga yang awalnya bersifat sepertı isolator kini berubah menjadi konduktor Akibatnya, arus elektron akan mengalir dan meningkatkan suhu di celah percikan busi hingga suhunya lebih dari 60 000 K. Tingginya suhu yang dihasikan mengakbatkan gas yang sudah terionisasi tadi memuai dengan cepat dan menimbulkan ledakan kecil diantara kedua elektroda busi. Inilah percikan api busi yang prinsipnya mirip seperti halilintar/ petir.

Baca Juga :  Busi Vespa

Demikian pembahasan tentang fungsi koil, pengertian dan cara kerjanya. Semoga bermanfaat bagi sobat otomotif sekalian, dan terima kasih banyak atas kunjungannya.

 

Artikel MesinMotor.com Lainnya :