Vanbelt Mio

Vanbelt Mio – Mengendarai motor dibilang sangat praktis itu yang membuat pengendara lebih memilih menggunakan motor karena terbilang mudah. Salah satu nya ialah motor matic, sekarang sudah banyak sekali pengguna motor matic dan mungkin bisa dibilang telah menjamur penggunaannya. Karena menggunakannya lebih mudah dari pada motor dengan menggunakan sistem gigi. Namun, penggunaan motor matic harus diperhatikan dari segi perawatannya karena perbaikannya yang dirasa rumit untuk dilakukan sendiri, ataupun memang terdapat komponen yang harus diganti karena masa pemakaiannya, salah satunya ialah vanbelt

Vanbelt

Vanbelt atau biasa disebut panbel merupakan salah satu komponen yang sangat penting di motor dengan sistem transmisi otomatis atau matic. Kalau secara analoginya, v-belt itu perannya seperti rantai motor yang fungsinya menghubungkan gear pada crankcase dengan gear di roda belakang. Sementara itu pada motor matik v-belt fungsinya sebagai penghubung puli depan dan puli belakang. Dengan penggunaan yang semakin lama, v-belt motor matic pun tentunya akan mencapai masa penggunaan, hal ini harus diwajibkan lekas diganti. Kemudian kapankah komponen yang berperan sebagai penggerak tersebut harus diganti?

vanbelt-mio

Untuk pemakaian standarnya sih kisaran antara 20.000 km sampai 30.000 km. Namun itu berdasarkan dari pabrikan, v-belt sendiri diwajibkan untuk menggantinya kalau bisa lebih cepat dari standar normal penggantian, itu pun dari pemakaian.
Sedangkan untuk pemakaian dari wanita kisaran 19.000 km juga umumnya belum tentu harus diganti. Berarti v-belt masih tergolong  bagus dan belum terdapat kerusakan. Tapi kalau cowok yang pakai dan dia suka ngebut, 20.000 km aja dia bisa dua kali ganti v-belt,

Baca Juga :  Warna Kabel Sepeda Motor

Selain dari batas durasi pemakaian, cara lain untuk mengetahui v-belt yang harus diganti yaitu dengan merasakannya sendiri ketika  mengendarai motor tersebut. Maka tentu sobat akan merasakan saat membawa motor, kalau dianalogikan lagi ya seperti rantai yang kendor. Itu untuk jalan biasa, apabila dibawa dengan ngebut sepertinya akan loss untuk tarikan atasnya. Dan tidak ngegrip pada pulinya sebab sudah sangat terbilang melar.

Ukuran Vanbelt

Terdapat berbagai jenis ukuran vanbelt seperti ukuran v belt honda beat, vanbelt mio dan lain-lain :

Yamaha

Tipe Kode PxL (mm) Harga
Xeon, GT125, Aerox

Mio J, Fino, Mio GT, X-Ride

Mio M3, Mio Z

44D-E7641-00

54P-E7641-00

2PH-E7641-00

883×22,5

814×18,5

801×18,4

85.000

80.000

80.000

Suzuki

Tipe Kode PxL (mm) Harga
Spin, Skywave, Skydrive

Nex karbu/FI, Address

27601B46G10N000

27601B09J20N000

808×19,8

812×19,8

125.900

103.000

Honda

Tipe Kode PxL (mm) Harga
Vario 150, PCX 150

Vario 125

Vario (karbu)

BeAT FI, Scoopy FI, Spacy FI

23100-K36J01

23100-KZR-BA0

23100-KVB-BA0

23100-KVY-BA1

840×21,8

832×21,8

803×19,0

791×18,5

348.000

173.000

158.000

118.000

 

Cara Mengganti V Belt

Cara dibawah ini dapat sobat gunakan untuk mengatasi berbagai jenis motor, salah satunya ialah cara mengganti v belt honda beat, cara pasang v belt mio, bahkan cara ganti v belt vario sendiri, dan lain lain.

Alat-alat Tempur

  • Kunci T ukuran 8 mm
  • Obeng mata besar (+)
  • Obeng mata kecil (+)
  • Stang Sok
  • Roller baru
  • Tracker Pully CVT
  • Impact + kunci Sok 17 mm
  • Impact + kunci Sok 24 mm
  • V-Belt CVT baru
  • Grease atau Fat

(Catatan : Apabila sobat tidak mempunyai Impact Kunci Sok, Biasa juga pun bisa, namun sobat harus berhati-hati dalam mengaplikasikannya, sebab bisa merusak komponen CVT apabila tidak berhati-hati).

Baca Juga :  57 Harga Aki Kering Motor Murah dan Terbaik

Cara Membongkarnya Sebagai Berikut:

  • Langkah pertama, Sobat dapat buka Cover CVT yang berada disamping serta cover atas dengan melepaskan baut 8 mm dengan menggunakan kunci T 8mm dan 2 buah baut menggunakan obeng (+) besar
  • Lepaskanlah sisi pada bagian dari elemen filter dari cover
  • Bukalah baut yang mengikat cover filter dan klem air duct kemudian terlepas cover filter
  • Bukalah pada baut pengikat air duct dan terlepas air duct
  • Bukalah pada semua baut pengikat tutup cvt dengan kunci T 8 atau crankcase cover kemudian buka Cover CVT
  • Setelah CVT bisa dibuka, kemudian langsung Buka pully CVT pada sisi depan dengan menggunakan impact dengan kunci sok 17 mm dan tracker pully yang dijadikan penahan agar pully tidak dapat berputar sampai mur bisa dilepas.
  • Bukalah mur dan juga ring sebagai penahan menggunakan Sheave primary fixed atau juga pully sisi luar pada pully penggerak atau yang paling utama dengan memakai kunci sok 17 mm apabila tidak memiliki tracker dapat dengan cara meletakkan besi atau baut di mana ujungnya diletakkan pada sirip sisi dalam dan ujungnya 1 lagi didinding atas dari blok CVT.
  • Lepaslah V belt dari pully sekunder lalu keluarkan.
  • Bukalah Primary sliding seave comp atau bisa disebut tempat tinggal roller dengan sisi lain kemudian bersihkan dari debu yang menempel menggunakan semprotan kompresor atau mungkin dengan menggunakan kuas ukuran 2 “.
  • Dapat dilihat Roller dan tempat tinggalnya terlihat kotor dengan kerak, langsung saja hilangkan kotoran tempat tinggal roler lalu ganti roller dengan yang baru
  • Bukalah tutup kopling sentrifugal menggunakan kunci sok 24mm dengan tracker CVT, kemudian lepaslah tanpa ada yang memakai tracker, walau berhati hati karena alatnya tidak standard.
  • Lepaskanlah pully sekunder dengan kopling dari as gear box.
  • Bukalah kampas kopling pada pully sekunder dengan kunci kopling lalu kerjakan dengan membersihkannya lalu di beri grease.
  • Setelah semua bagian telah dibuat bersih serta diberi grase kemudian kerjakan pemasangan kembali menggunakan langkah sebaliknya dari pembongkaran dan ganti bagian dengan yang baru pada roller dan v-belt. karena disini perpak sudah rusak jadi pakai yang terakhir.
Baca Juga :  13 Masker Motor : Pria dan Wanita Terbaik dan Termurah

Artikel MesinMotor Lainnya :